Almost25 dan kru pindah ke Dini Blogs.
http://diniblogs.blogspot.com.
Anda akan dialihkan ke halaman baru dalam 3 detik.

Photobucket - Video and Image Hosting


.::Almost 25::.

Suara kehidupanku memang tak akan mampu menjangkau telinga kehidupanmu; tapi marilah kita coba saling bicara barangkali kita dapat mengusir kesepian dan tidak merasa jemu. [Kahlil Gibran: Cinta, Keindahan, Kesunyian]

.::Almost 25::.

Suara kehidupanku memang tak akan mampu menjangkau telinga kehidupanmu; tapi marilah kita coba saling bicara barangkali kita dapat mengusir kesepian dan tidak merasa jemu. [Kahlil Gibran: Cinta, Keindahan, Kesunyian]

Sunday, November 12, 2006, @ 8:33 PM

Lebaran tidak mudik... ya nggak apa-apa

Lebaran ini adalah kali ketiga saya tidak mudik ke Bandung. Dua kali yang pertama adalah waktu masih kuliah di Korea. Kerjaan yang banyak, jadwal kelas dan ujian, dan izin cuti yang ketat (padahal gak ada peraturannya) pada waktu itu tidak memungkinkan saya mudik ke Bandung, walau untuk satu minggu saja. Di tahun pertama, lebarannya bertepatan dengan ujian akhir semester. Di tahun kedua, hari ini lebaran, besoknya saya sidang dan presentasi thesis. Jadi memang benar-benar gak bisa minta ijin mudik. Lagipula, boro-boro mau mudik, hari lebarannya saja bukan tanggal merah.

Nah, sekarang ini lain lagi alasannya. Walaupun jarak Singapura-Bandung jauh lebih dekat dibandingkan jarak Seoul-Bandung, nyatanya saya tetap tidak bisa pulang. Suami sibuk dan tidak mungkin ditinggal sendirian. Jadi saya berkesempatan merasakan lebaran di negeri kecil mungil ini.

Mungkin di Singapura ini gak ada yang namanya mudik. Tidak ada yang merasakan arus mudik dan arus balik. Jadi memang tidak ada suasana mudik-mudikan. Tapi pada hari lebaran, akan terlihat banyak orang-orang muslim jalan berombongan dengan pakaian yang sewarna. Nah, itu artinya mereka satu keluarga, dan akan pergi ke rumah saudara mereka untuk berlebaran. Yang lucu kalau sudah di bis atau di MRT. Tiba-tiba ada serombongan orang masuk berpakaian warna biru. Tidak lama kemudian serombongan lain yang berpakaian kuning. Kemudian masuk lagi serombongan lain yang berpakaian merah. Dan bermacam-macam warna lainnya. Saya sering tersenyum sendiri kalau menemukan kejadian begini. Senyum karena merasa lucu, sekaligus senyum teringat saya dan adik-adik saya disaat berlebaran begini. Kami juga sering sibuk menentukan warna pakaian, dan juga modelnya.

Libur lebaran di Singapura ini hanya berlangsung satu hari saja, di hari lebaran pertama. Satu hari tentunya tidak cukup untuk berkunjung ke rumah-rumah keluarga untuk berlebaran. Akibatnya, rombongan keluarga berpakain sewarna tadi akan tetap terlihat pada setiap hari minggu sampai sebulan (mungkin lebih) setelah lebaran. Mungkin masing-masing keluarga besar sudah berbagi jadwal untuk berlebaran di rumah mereka.

Kebetulan lebaran tahun ini banyak juga teman-teman saya dan suami yang tidak mudik. Karena satu dan lain hal, mereka merayakan lebaran tahun ini di Singapura juga. Jadi kami pun membuat acara sendiri. Alhamdulillah... teman-teman juga kan keluarga ^_^

Aah... lebaran tidak mudik ya tidak apa-apa. Pengalaman lebaran di negeri orang juga tidak kalah menariknya. Tapi mudah-mudahan lebaran haji nanti saya dan suami bisa mudik, bertemu keluarga di Bandung. Insya Allah...

~ Dini ~ | Permalink | 1 comments

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

setuju Din, gw ada kali 5 kali Lebaran ga di rumah. bener banget tuh, teman adalah sodara :)

11/15/2006 10:56:00 AM  

Post a Comment

<< Home